Senin, 04 Mei 2009

konstruktif Konflik


Konflik bisa diartikan pertentangan yang mengarah pada kemauan masing-masing pihak untuk menjatuhkan lawan. Dalam konflik ini ada dua belah pihak yang bertentangan yaitu; Kontra dan Pro (kita sendiri atau orang yang berpihak pada kita), Kontra sering disebut lawan siapakah yang dimaksud dengan lawan apakah anda yakin kalau lawan itu benar-benar akan merugikan anda dan tidak ada manfaatnya untuk anda, disinilah kita harus punya stratetgi yang jitu untuk memanfaatkan lawan atau hal yang bertentangan dengan kita menjadi sesuatu yang positif, ambil hikmah daripada lawan misalnya, lawanlah yang menyebabkab kita tahu kesalahan kita karena dialah yang memberi tahu kita kalau sesuatu itu buruk maka hal itu bisa dijadikan bahan perbaikan diri bukankah itu positif, untuk kemajuan kita dan membuat kita menjadi lebih matang karena tahu apa kesalahan yang diperbuat sehingga kedepan kita tak berbuat dengan kesalahan yang sama begitu. Konflik adalah kenyataan hidup yang mau-tidak mau ada dihadapan kita menemani keseharian kita, dia ada dimana-mana; didalam diri kita, dirumah kita, ditempat kerja kita, bahkan ditempat tidur kita. Jadi jangan takut dengan yang namanya konflik walaupun begitu tak boleh dengan sengaja membuat konflik tapi kalau ada di depan mata itu adalah kenyataan yang harus dihadapi hingga bagaimana kita memposisikan diri. Mari kita lihat manfaat konflik :
1. Dengan adanya konflik masing-masing orang menjadi kreatif untuk memperbaiki diri agar
diri kita lebih baik dari yang lain.
2. Menjadikan kita lebih hati-hati dan waspada agar kita tidak menjadi sasaran empuk lawan.
3. Belajar mengendalikan diri supaya tidak terjebak oleh ulah kita sendiri.
4. Menjadikan diri kita menjadi pandai mengukur diri tentang apa yang kita inginkan, agar apa
yang kita inginkan itu Rasional.
5. Menjadikan kita lebih sadar bahwa kita tidak perlu terlalu menonjolkan diri kita karena
akan menyebabkan orang lain sakit hati.
6. Mendapat pelajaran berharga bahwa kalau kalah seperti apa rasanya dan tentu harus
introspeksi, kalau menang apa rasanya dan tak perlu menjadi euporia.

Kalau hal tersebut diatas kita kaji lebih mendalah dan bisa menekan ego masing-masing, maka konflik dapat membangun kedewasan dan kematangan seseorang hingga mereka sadar tentang perlunya kebersamaan membangun harmoni hidup untuk dapat dinikmatai bersama bukankah itu keindahan hidup berupa anugrah Allah swt. semoga tulisan ini dapat merupakan tambahan khasanah pengewtahuan