Selasa, 22 Juli 2008

Hasil sebuah perjuangan

Saya punya seorang anak lelaki yang ingin saya ceritakan tentang cara dia memilih sekolah yang ditujunnya, anak lelakiini bernama Alby Hastyanto anak yang kreatif banyak ide namun suka iseng terhadap adiknya dan agak malas belajar.....
Namun ada sisi yang membuat saya bangga terhadapnya yaitu cara dia berteman dan bergaul ia anak yang amat disukai oleh temannya karena toleransi dan rendah hati, serta mau mengalah pada temanya. Karena dia bisa berteman dengan siapa saja bahkan dengan kuli bangunan atau tukang becak bahkan dengan tukang ojek pun dia berteman sungguh amat membanggakan hati dalam hal ini....
sewaktu ia SD bersekolah disebuah sekolah swasta dibilangan kunciran tangerang, namun karena kemauanya untuk melanjutkan sekolah ke Jakarta akhirnya saya pindahkan ke sd negeri di Jakarta yaitu SDN 03 Joglo JakBar. Yang membuat saya khawatir ia selalu main terutama main bola yang merupakan permainan kegemarannya hingga waktu ujian Nasional tiba ia masih seperti itu bahkan besok UNpun ia masih pulang magrib main bola malamnya ketika belajar kelelahan dan ngantuk, terkadang saya memarahinya karena sikap santainya itu ,demikian juga kakeknya terpaksa turun tangan dan memaksanya untuk belajar akhirnya ia mau juga balajar walaupun sambil marah dan kelelahan. Sayang kakek yang amat dekat dengannya tak sempat melihat Dia diterima di smp yang ia idamkan.Saya dan Ibunya hanya bisa pasrah dan berdoa serta tak henti-hentinya mengingatkan bahwa untuk menggapai cita-cita itu perlu kesungguhan, hasil Try out pertama hasil tidak memuaskan ia terlihat kecewa dan malu, try out ke dua mulai kelihatan membaik dan hasil try out ke tiga ia mendapat peringkat ke 26 dari 1000 peserta Alhamdulilah kata saya didalam hati....Walkhasil ketika pengumuman hasil UAN dan UAS anakku menduduki posisi rangking 8 sesekolah dan kebahagianku tambah lengkap ketika dia diterima SMPN favorit dengan peringkat ke 30 dari seluruh yang diterima sebanyak 300 orang bahkan dia pun masuk test kekelas Internasional sayang........aku tak punya uang untuk membiayainya karena sppnya rp 500.000/ bulanya